Tampilkan postingan dengan label Pemrograman DELPHI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemrograman DELPHI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 April 2012

Membuat File DLL dengan Borland Delphi

- bazComp share -



Dynamic Link Library atau DLL merupakan file yang berisi rutin (procedure dan function) yang dapat dipanggil dari file EXE maupun dari file DLL lain. Dengan meletakkan rutin-rutin pada file DLL (terpisah dari file EXE) maka terdapat beberapa keuntungan. Pertama, rutin-rutin yang bersifat umum dapat dipakai oleh beberapa aplikasi pada saat yang bersamaan dan hanya diperlukan satu copy di memory atau disk. Anda dapat mengatur supaya rutin-rutin yang terdapat pada DLL tersebut dimuat ke memory hanya saat diperlukan saja. Jika tidak diperlukan maka DLL tersebut dapat dibuang dari memory.
Dengan demikian aplikasi yang Anda buat dapat lebih menghemat penggunaan memory. Keuntungan kedua, aplikasi menjadi bersifat modular. Anda dapat melakukan update aplikasi yang Anda buat tanpa harus mengupdate file EXE. Dengan demikian Anda cukup menyertakan patches kepada program Anda tanpa Anda harus menyertakan seluaruh aplikasi.
Keuntungan lain adalah ukuran file EXE menjadi lebih kecil karena beberapa kode program diletakkan pada file DLL.
Baiklah Mari kita mulai untuk membuat file DLL., caranya sangat mudah. Mari kita mulai
1. Seperti biasa buka program Delphi Anda boleh Versi 5,6 atau 7.
2. Pilih menu File | New | Other | DLL Wizard pada Tab New. (Kebetulan saya menggunakan Delphi 7)
3. Kemudian terlebih dahulu anda simpan project tersebut dengan NgatesDLL.dpr.
Gambar 1. Dialog Penyimpanan Project *.dll
Gambar 2. Kalusa Library
4. Pada code editor dapat Anda perhatikan pada bagian paling atas terdapat klausa library. Hal ini menandakan bahwa proyek yang sedang dibuat adalah proyek file DLL.
5. Selanjutnya tambahkan form dari menu File | New Form. Form tersebut harus ditambahkan ke dalam project, yaitu dengan memilih menu Projet | Add to Project dan pilih file unit dari Form (Save as unit beri nama unitnya dengan SumberDLL.pas dan nama formnya FrmSumberDLL). Contoh DLL ini mempunyai dua method (satu procedure dan satu function) yang berfungsi untuk menampilkan form. Satu menggunakan Show dan satunya lagi menggunakan ShowModal.
6. Kemudian ketikan code berikut pada unis sumberDLL.pas dengan cara menekan tombol F12.
procedure ShowFormDLL;stdcall;
begin
Application.CreateForm(TfrmSumberDLL,FrmSumberDLL);
frmSumberDLL.Show;
end;
Prosedur di atas, pertama kali akan membuat form. Parameter nil digunakan, karena kita tidak mengetahui siapa pemilik (owner) formnya. Selanjutnya form yang baru dibuat tersebut akan ditampilkan dengan menggunakan method Show.
Untuk menampilkan form secara modal yaitu dengan cara membuat fungsi seperti dibawah ini..
function ShowFormDLLModal:integer;stdcall;
begin
Application.CreateForm(TfrmSumberDLL,FrmSumberDLL);
Result := frmsumberDLL.ShowModal;
end;
Perbedaan antara kode di atas dan kode sebelumnya adalah, bahwa kode di atas adalah function, sedangkan kode sebelumnya adalah procedure, kode di atas menggunakan ShowModal sedangkan kode sebelumnya menggunakan Show. Dengan menggunakan ShowModal Anda dapat mengetahui modal result dari form.
Pada kedua kode tersebut kita membuat form tapi tanpa pernah melakukan destroy, yang bisa mengakibatkan pemborosan memory (leaking memory). Oleh karena itu Anda perlu melakukan destroy pada form. Salah satu cara termudah adalah dengan menggunakan event OnClose dari form dan mengeset TCloseAction menjadi caFree. Berikut kode lengkapnya dan anda isikan pada form FrmSumberDll pada even OnClose.
procedure TfrmSumberDLL.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
begin
Action := caFree;
end;
7. Langkah terakhir adalah melakukan eksport procedure ShowFormDLL dan function ShowFormDLLModal di atas sehingga dapat digunakan atau dipanggil oleh program lain.
Exports
ShowFormDLL,
ShowFormDLLModal;
begin
end.
8. Untuk membuat kode di atas menjadi file DLL pilih menu Project kemudian Build. kemudian lihat akan terbentuk file dengan nama NgatesDLL.dll
Gambar 3. File dll setelah di Build.
Adapun kode lengkapnya sebagai berikut :
library NgatesDLL;
{ Important note about DLL memory management: ShareMem must be the
first unit in your library’s USES clause AND your project’s (select
Project-View Source) USES clause if your DLL exports any procedures or
functions that pass strings as parameters or function results. This
applies to all strings passed to and from your DLL–even those that
are nested in records and classes. ShareMem is the interface unit to
the BORLNDMM.DLL shared memory manager, which must be deployed along
with your DLL. To avoid using BORLNDMM.DLL, pass string information
using PChar or ShortString parameters. }
uses
SysUtils,
Classes,
sumberDLL in ’sumberDLL.pas’ {FrmSumberDLL};
{$R *.res}
end.
File Unit sumberDLL.pas
unit sumberDLL;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs;
type
TFrmSumberDLL = class(TForm)
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
FrmSumberDLL: TFrmSumberDLL;
implementation
{$R *.dfm}
procedure ShowFormDLL;stdcall;
begin
Application.CreateForm(TfrmsumberDLL,frmsumberDLL);
frmSumberDLL.Show;
end;
function ShowFormDLLModal:integer;stdcall;
begin
Application.CreateForm(TfrmsumberDLL,frmsumberDLL);
Result := frmsumberDLL.ShowModal;
end;
procedure TfrmSumberDLL.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
begin
Action := caFree;
end;
Exports
ShowFormDLL,
ShowFormDLLModal;
begin
end.
Untuk mengtes pemanggilan file DLL yang telah dibuat adalah sebagai berikut.
1. Buat aplikasi baru dengan cara File | New | Application kemudian simpan nama projectnya PanggilDLL.dpr dan unitnyaUpanggildll.pas pastikan lokasi penyimpanannya disatukan dengan folder tempat anda menyimpan file ngatesdll.dll yang telah dibuat sebelumnya untuk memudahkan proses pemanggilan.
2. Tambahkan component button pada tab standar lalu isikan captionnya “Tampilkan Form dari DLL”
Gambar 4. Form untuk mengetes pemanggilan file ngates.DLL
3. Kemudian double klik komponen button hingga muncul editor unit untuk event onClick dan isikan kode berikut:
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
type

TFrmSumberDLL=function:TForm;
Var
LibHandle:THandle;
FrmSumberDLL:TFrmSumberDLL;
tampil:TForm;
begin
libhandle:=loadlibrary(’ngatesDLL.DLL’);
if (libhandle=0) then
begin
Application.MessageBox(’File NgatesDLL.dll tidak ada! silahkan anda kopikan file DLL yangnanda buat tadi’,
‘Kesalahan Sistem’,MB_OK or MB_ICONHAND);
Application.Terminate;
end;
@FrmSumberDLL:=GetProcAddress(libHandle,’ShowFormDLLModal’
tampil:=FrmSumberDLL;
freeLibrary (libhandle);
end;
4. Setelah itu coba anda jalankan/running dengan menekan tombol F9. kemudian tekan tombol “ Panggil Form dari DLL” Maka program akan menampilkan Form dengan memanggil fungsi Showmodal (DLL) pada file NgatesDLL.dll di file dynamic link library yang anda buat pertama kali.
Gambar 5. Tes Pemanggilan Form dari file Dynamic NgatesDLL.dll
Mudahkan :) cara membuat fila DLL. Sekarang anda bisa membuat project aplikasi yang lebih ringan karena dengan dibuatnya file dynamic, akan lebih menghemat memory ketika anda menjalankan aplikasi dan disamping anda akan lebih mudah dalam mengupdate aplikasi anda tanpa mencompile ulang lagi file *.exe (executable).
Untuk Mendownload Tulisan Lengkapnya silahkan klik disini
Untuk Mendownload Contoh Source Code silahkan klik disini
Download Tulisan Lengkap:
  1. Source Code Membuat File DLL
  2. Artikel Membuat File DLL
readmore »»  

Minggu, 08 April 2012

Membuat file .exe dengan Delphi

- bazComp share -




Langkah-langkah pembuatan Setup Installation menggunakan Borland Delphi Installshield:




Langkah 1
Untuk membuat setup installation, pilih Start – Programs – Installshield – Express Borland Limited Edition. Sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini:



Langkah 2
Pilih Create a new project…, sehingga muncul keterangan project di bagian kanan.



Langkah 3
Pada Project Name and Location, tentukan letak direktori penyimpanan file setup-nya. Pilih Blank Setup Project pada Project Type-nya. Lalu klik tombol Create.



Langkah 4
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengkonfigurasi setup-nya. Pada tampilan di atas, dibagian kiri adalah menu-menu yang disediakan dalam membuat setup installation, sedangkan di bagian kanan adalah keterangan dari setiap menunya.

Langkah 5
Pada Organize Your Setup, pilih General Information.Sehingga di bagian kanan akan muncul informasi yang harus diisi mengenai project yang anda buat. Isikan Subject, Product Name, Product Version, dan sebagainya seperti di bawah ini:
-Subject = SISTEM INFORMASI PENJUALAN
-Product Name = SISTEM INFORMASI PENJUALAN
-INSTALLDIR = [ProgramFilesFolder]\PENJUALAN\
-DATABASEDIR = [INSTALLDIR]
(anda bisa menambah informasi yang akan diisi seperti Product Version, Product Support, dan lainnya). Untuk INSTALLDIR merupakan tempat direktori penyimpanan ketika nanti project anda akan terinstall di computer. Default-nya adalah [ProgramFilesFolder]\Your Company Name\Default. Anda bisa ganti seperti di atas. Untuk DATABASEDIR merupakan letak penyimpanan database project anda (bila anda menggunakan database dalam project anda dan harus disesuaikan dengan path alias ketika anda buat database. Misal anda meletakkan database dalam satu folder dengan project anda, maka untuk DATABASEDIR anda pilih [INSATLLDIR], tetapi bila terpisah di dalam folder tertentu, anda bisa menambahkan nama foldernya. Contoh : [INSATLLDIR]\database).




Langkah 6
Setelah General Information diisi, lalu pilih Features. Features ini digunakan bila anda perlu menginstal software/tool tambahan ketika penginstalan. Contohnya, ketika anda menggunakan database MySQL di dalam project anda, anda bisa menambahkan feature MySQL karena tidak setiap computer memiliki program MySQL. Untuk membuat feature baru, klik kanan pada Features di bagian tengah jendela, Pilih New Feature. Anda bisa mengganti nama feature-nya. Tetapi bila anda hanya menggunakan Database Desktop untuk membuat database-nya, maka tidak perlu membuat feature baru, karena otomatis dapat dibaca oleh aplikasi anda. Untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI, anda tidak perlu membuat feature baru.





Langkah 7
Setelah Features, selanjutnya pilih Setup Types. Setup Types ini ada 3 (tiga) jenis, yaitu Typical (menginstal semua feature), Minimal (menginstal beberapa feature yang minimal harus diinstal), dan Custom (bisa memilih feature mana saja yang akan diinstal. . Untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI, anda cukup mencentang jenis Typical saja karena tidak menggunakan feature tambahan.



Langkah 8
Lalu pada menu Specify Application Data, Pilih Files untuk memasukkan file-file project anda yang akan di buat setup. Untuk memasukkan file project anda, di jendela bagian kanan atas, pada bagian Feature pilih Always Install, dan pada Source computer’s files, cari letak file executable utama (.EXE) project dan file-file database anda di komputer. (Pada Destination computer’s folder, pilih Destination Computer, klik kanan, pilih Show Predefined Folder – [INSTALLDIR]. Copy file project (file .EXE dan semua file database) anda ke folder [INSTALLDIR] ini (atau bisa juga langsung drag). Misal, untuk project SISTEM INFORMASI PENJUALAN INI yang harus dimasukkan adalah
- PUtama.EXE - Stok.DB
- Customer.DB - Stok.PX
- Customer.PX - Stok.VAL
- Customer.VAL - Transkasi.DB
- Item.DB - Transaksi.PX
- Item.PX - Transaksi.VAL
- Item.VAL
Sedangkan untuk menambahkan file feature tambahan, Pilih Feature-nya terlebih dulu di bagian atas, baru mengcopy file-file-nya seperti langkah sebelumnya. Tetapi untuk project ini anda tidak perlu melakukannya.



Langkah 9
Pada menu Configure the Target System, Pilih Shortcut/Folders untuk membuat shortcut bila project anda nanti diinstal. Tentukan di mana letak shortcut-nya (misal Programs Menu), klik kanan, lalu pilih New Shortcut, anda bisa mengganti nama shortcut-nya. Misal, Penjualan. Pada bagian kanan, pilih feature-nya terlebih dahulu, lalu tentukan target dari shortcut-nya. Anda bisa memilih [INSTALLDIR]\Putama.exe (karena sebelumnya INSTALLDIR merujuk ke folder penyimpanan file project instalasinya). Pada Icon File, anda bisa menentukan icon yang akan digunakan sebagai shortcut dengan mengklik tombol kecil di sebelah kanannya. Pada Working Directory, pilih [INSTALLDIR].



Langkah 10
Pada menu Customize the Setup Appearance, pilih Dialogs untuk menentukan kotak dialog apa saja yang akan ditampilkan pada saat proses instalasi.




Langkah 11
Setelah anda menyelesaikan langkah-langkah di atas, minimal anda sudah bisa membuat file setup untuk project anda. Untuk langkah terakhir, pada menu Prepare for Release, pilih Build Your Release. Dan tentukan jenis besar ukuran penyimpanan file setup-nya. Apakah dalam bentuk CDROM, DVD, atau bisa ditentukan sendiri ukurannya dengan memilih Custom.




Setelah dipilih, lalu klik kanan, pilih Build atau langsung tekan F7. Tunggu sesaat selama proses pembuatan setup installation-nya. Bila tidak ada kesalahan (error) yang tampil, anda bisa langsung mengetes atau menjalankan file setup yang baru anda buat dengan memilih Test Your
Release. Hasil file setup yang baru anda buat tersimpan di dalam direktori Project Name and Location saat anda pertama kali memulai Create a new project

SELAMAT MENCOBA........................!
readmore »»